Mak TIK


Jangan pernah mengaku  pecinta kuliner murah kalau belum pernah mengunjungi warung “MAK TIK”. Sebuah nama yang terbilang sangat familiar di telinga mahasiswa STAIN Tulungagung. Kalau saja  tingkat kepopuleran diukur dari seberapa sering sebuah nama itu disebut dan diingat, maka kepopuleran “Mak TIK” pasti mengalahkan pak Maftuhin ketua STAIN Tulungagung. 
Warung “Mak TIK” popular bukan hanya karena Harga yang terbilang Murah dan memanjakan Kantong mahasiswa, tapi juga karna varian  makanan  yang ditawarkan terbilang cukup beragam. Bayangkan hanya dengan merogoh  kantong  Rp. 3.500 kita telah bisa menikmati sepiring nasi porsi kuli dengan sayur ayam. Bagi para pecinta sayur, atau mungkin juga mahasiswa-mahasiswa yang berdalih demikian padahal memang sedang kere, cukup dengan Rp. 2000 sepiring nasi porsi Tukang Becak dan sayur pilihan kita bisa di dapat.
MAK TIK - Istirahat siang
Konsep warung “Mak TIK” pun  terbilang cukup unik, untuk memesan makanan  kita diharuskan menuju langsung kedapur. Disana terdapat beberapa panci berukuran besar dengan diameter sekitar 40cm dengan berbagai aneka sayuran didalamnya. Selain itu tersedia juga beberapa jajan pasar serta gorengan yang ditata rapi disebuah meja berukuran cukup besar. Tak semua yang datang ketempat ini memesan makanan dan dimakan ditempat, beberapa orang hanya membeli sayur dan membawanya pulang. Tapi bagi yang berminat untuk makan ditempat pun telah disediakan beberapa tenda yang  tentunya juga dilengkapi beberapa kursi dan meja berserta atap daun rumbia yang mampu menggugah nafsu makan kita.
Hal unik yang sulit terlupa dari Mak TIK , si pemilik sekaligus yang melayani langsung pelanggan adalah tutur kata dan gaya bahasanya. Sebenarnya  Mak Tik bukan tipe penjual yang murah senyum kepada para pembeli. Dia hanya sesekali mengembangkan senyum yang menurutku kurang begitu manis, saat ada pembeli hanya mengucapkan kata “ sampean nopo” dengan intonasi datar dan volume suara sangat rendah. Namun terkadang Mak TIK juga menyempatkan mengobrol dengan beberapa mahasiswa yang merupakan pelanggan tetapnya tentang bebera[pa hal ringan seperti kapan libur, tentang kecelakaan dekat kampus atau hal-hal lainya.
Berbeda halnya dengan SPP STAIN Tulung yang konstan, harga makanan diwarung Mak Tik sering berubah-ubah. Bukan tergantung kurs dollar seperti halnya harga BBM. Tapi harga di warung ini sangat tergantung Mak Tik, dialah pemilik hak prerogative harga ditempat ini.  Harga nasi dengan sayur ayam misalnya, harga biasa mungkin Rp. 3.500 tapi tak jarang Mak Tik menghargai dibawah harga tersebut. “Asal sebut” adalah kata yang biasa disematkan teman-teman pelanggan untuk aktifitas mak Tik yang satu ini.
Mak Tik,, we will remember you .



Tidak ada komentar:

Write a Comment


Top