SEO BLOG & TEMPLATES
Cah Tulungagung Seng Mampir
Blog Archive
Diberdayakan oleh Blogger.
Blog Archives
Labels Cloud
Labels List Numbered
Popular Posts
-
“Jika ada yang mengatakan bahwa Tulungagung bebas korupsi, itu adalah nonsense (omong kosong)’’ Jaringan mafia korupsi sangat sul...
-
Welcome To Paradise Indonesia adalah sebuah negara dengan keanekaragaman budaya yang sangat melimpah, terbukti setiap...
-
“tak pernah kami bermimpi menafkahi anak dan keluarga kami dari tempat yang menurutmu kotor ini, namun bisakah kami memilih” ...
-
Tempat-tempat hiburan, cafe, karaoke, warkop, warung cethe dan warung remang-remang di Tulungagung, rawan bagi penyalahgunaan dan pere...
-
“ Surga seakan-akan pernah bocor, mencipratkan kekayaan dan keindahannya. Dan, cipratan keindahan itu bernama Indonesia Raya.” Emha A...
-
Jangan pernah mengaku pecinta kuliner murah kalau belum pernah mengunjungi warung “MAK TIK”. Sebuah nama yang terbilang sangat familiar ...
-
Sore itu suasana kampus sudah mulai lengang, kegiatan perkuliahan sudah banyak yang berakhir. Namun tampak 6 orang mahasiswa ditemani 2 ora...
Pages
Video of the day
Labels
About Me
CB Magazine »
berita seputar tulungagung
,
lapas tulungagung
,
Tulungagung
»
Penyuluhan PSG STAIN di LAPAS Tulungagung
Penyuluhan PSG STAIN di LAPAS Tulungagung
Posted by CB Magazine on Kamis, 14 November 2013 |
berita seputar tulungagung,
lapas tulungagung,
Tulungagung
Sore itu suasana kampus sudah mulai lengang, kegiatan
perkuliahan sudah banyak yang berakhir. Namun tampak 6 orang mahasiswa ditemani
2 orang dosen tengah berkumpul di depan gedung rektorat kampus STAIN Tulungagung.
Rupanya mereka tengah menunggu mobil kampus yang akan membawa mereka ke Lembaga
Pemasarakat (LAPAS) kabupaten Tulungagung. Tidak dalam keperluan menjenguk salah
satu napi atau sedang berurusan dengan kasus hukum, melainkan dalam rangka
memberikan penyuluhan dan pelatihan
kepada penghuni LAPAS y
ang lokasinya bersebelahan dengan taman makam pahlawan kabupaten Tulungagung tersebut. Acara ini sendiri digagas oleh Pusat studi Gender (PSG) STAIN Tulungagung sebagai upaya pengabdian kepada masyarakat yang memang tercantum dalam tri darma perguruan tinggi.
Kenyataan bahwa LAPAS adalah rumah para narapidana yang
dipaksa menghuni tempat ini lantaran membunuh, memperkosa, mengkonsumsi narkoba
dan berbagai kasus kriminal lainya memaksa kita mempersepsikan LAPAS sebagai
tempat menyeramkan yang dihuni orang-orang berwajah sangar dan berbadan kekar.
Belum lagi ditambah berbagai pemberitaan di TV tentang penganiayaan polisi
kepada penghuni LAPAS atau perpeloncoan napi senior kepada napi yang baru masuk
semakin menambah angker kesan LAPAS. Namun berbagai kesan tersebut tak
sedikitpun menyurutkan minat mahasiswa ini untuk tetap antusias mengikuti acara
ini.
Jarak antara LAPAS dan kampus yang tidak terlalu jauh dilahap
mobil kampus dalam beberapa menit saja. Sesampainya digerbang LAPAS tampak raut
wajah beberapa mahasiswa begitu tegang, “
ini pertama kalinya aku masuk LAPAS, jadi sedikit nerveous” ungkap Ajir Cahyono mahasiswa TMT semester 6.
Setelah melalui beberapa tahap pemeriksaan dari para
penjaga lapas, rombongan kami pun segera dipersilahkan memasuki area LAPAS.
Dari sini rombongan dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan jenis kelamin. 2
orang mahasiswa ditemani seorang dosen menuju Masjid yang terletak di LAPAS
laki-laki, sedangkan 4 mahasiswi lain yang juga didampingi seorang dosen menuju
LAPAS perempuan.
Para napi laki-laki hari itu akan diberikan Tausiah, sebuah agenda rutin yang diadakan pengelola
LAPAS untuk memberikan siraman rohani kepada para napi. Agenda semcama ini
rutin diadakan 2 kali seminggu dengan menggandeng beberapa lembaga seperti PSG
STAIN dan NU Kabupaten Tulungagung. Kegiatan ini sendiri dihadiri oleh sebagian
besar penghuni lapas laki-laki, “sebenarnya
sih agenda kayak gini gak wajib mas, cuman ya kebanyakan pada ikut, buat ngisi
waktu luang, biar gak bosen”, tutur
seorang Napi yang mengaku masuk penjara lantaran mencuri ini.
Berbeda halnya dengan napi perempuan
yang hari itu menerima pengarahan pembuatan kerajinan tangan berbahan dasar
kain flannel. 4 orang mahasiswi dengan sangat terampil mengajari para napi
perempuan yang sebagian besar ibu-ibu itu dengan sangat telaten. Para napi perempuan yang rata-rata memiliki masa tahanan
yang tak begitu lama ini tampak begitu antusias mengikuti setiap intruksi yang
diberikan para mahasiswi, “kegiatan
semacam ini sangat menarik, nanti setelah keluar dari Lapas saya akan mencoba
membuka usaha semacam ini” ungkap
salah seorang napi.
Kegiatan hari itu diakhiri dengan
sholat dhuhur berjama’ah, para Napi tampak begitu khusu’ mengikutinya. Seusai sholat
para napi tak lantas bergegas pergi, melainkan ikut dalam dzikir dan do’a
bersama. Setelah itu baru salah seorang petugas meminta mereka untuk bergegas kembali
masuk ke sel masing-masing.
About Me
Top 5 Popular of The Week
-
“Jika ada yang mengatakan bahwa Tulungagung bebas korupsi, itu adalah nonsense (omong kosong)’’ Jaringan mafia korupsi sangat sul...
-
Welcome To Paradise Indonesia adalah sebuah negara dengan keanekaragaman budaya yang sangat melimpah, terbukti setiap...
-
“tak pernah kami bermimpi menafkahi anak dan keluarga kami dari tempat yang menurutmu kotor ini, namun bisakah kami memilih” ...
-
Tempat-tempat hiburan, cafe, karaoke, warkop, warung cethe dan warung remang-remang di Tulungagung, rawan bagi penyalahgunaan dan pere...
-
“ Surga seakan-akan pernah bocor, mencipratkan kekayaan dan keindahannya. Dan, cipratan keindahan itu bernama Indonesia Raya.” Emha A...
-
Jangan pernah mengaku pecinta kuliner murah kalau belum pernah mengunjungi warung “MAK TIK”. Sebuah nama yang terbilang sangat familiar ...
-
Sore itu suasana kampus sudah mulai lengang, kegiatan perkuliahan sudah banyak yang berakhir. Namun tampak 6 orang mahasiswa ditemani 2 ora...
Tidak ada komentar: